Kamis, 12 Mei 2022

ARTIKEL BELAJAR DARI PANDEMI COVID-19

 BELAJAR DARI PANDEMI COVID-19


Sejarah Penemuan

Pada tanggal 31 Desember 2019, World Health Organization (WHO) mendapatkan informasi mengenai kasus pneumonia yang terjadi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Tanggal 7 Januari 2020, otoritas Cina mengkonfirmasi telah mengidentifikasi virus baru, yaitu virus Corona, yang merupakan famili virus flu, seperti virus SARS dan MERS, yang mana dilaporkan lebih dari 2.000 kasus infeksi virus tersebut terjadi di Cina, termasuk di luar Provinsi Hubei.

Virus Corona (CoV) merupakan famili virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-SoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Pada 11 Februari 2020, WHO mengumumkan nama virus Corona jenis baru tersebut adalah Corona Virus Disease 2019 (disingkat menjadi COVID-19).

Sudah hampir satu tahun di semester 2 tahun 2020 pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah mengubah sistem kehidupan manusia di segala bidang kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Adanya kebijakan untuk melakukan work from home (WFH), social and physical distancing, megharuskan masyarakat tetap #dirumahsaja, bekerja, beribadah dan belajar dari rumah. Kondisi demikian menuntut lembaga pendidikan melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Dengan dihapuskannya Ujian Nasional, belajar di rumah melalui aplikasi tertentu, kuliah daring, bimbingan dan seminar daring.

Mengenal Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya. Pembelajaran elektronik (e-learning) atau pembelajaran daring (online) merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh yang secara khusus menggabungkan teknologi elektronika/gawai dan teknologi berbasis jaringan internet.

Munculnya grafik yang terus meningkat dalam dunia teknologi komunikasi dan informasi memunculkan peluang maupun tantangan baru dalam dunia pendidikan. Salah satu peluang baru yang muncul adalah akses sumber materi yang lebih luas terhadap konten multimedia yang lebih kaya, dan berkembangnya metode pembelajaran baru yang tidak lagi dibatasi oleh ruang, waktu dan sumber belajar. Di sisi lain kemajuan teknologi dengan beragam desain digital yang terus berkembang juga menghadirkan tugas-tugas baru bagi pemangku dan penyelenggara pendidikan untuk terus menyelaraskan kegiatan pembelajaran dengan metode daring.

Selain itu,akibat dari coronavirus ini dalam waktu hitungan bulan telah menjalar ke ratusan negara lintas benua. Akhir April 2020, sedikitnya. ada 3,5 juta manusia dari 210 negara masuk rumas sakit atau dikarantina mandiri. Wabah ini juga telah menyebabkan lebih 250 ribu warga meninggal di rumah-rumah sakit di kawasan Asia, Amerika, Eropa, Australia, Afrika dan Antartika. Kini (per 30 Agustus 2020) pandemi COVID-19 telah mencapat hampir 25 juta kasus dan 850 ribu lebih kematian di 213 negara dan dua kawasan Sepanjang Juli Agustus, setiap harirata-rata bertambah sekitar 250 ribu kasus dan 6.000 kematian.

Di Indonesia sendiri total kematian akibat Covid di Indonesia saat ini menempati posisi tertinggi kedua di Asia, mencapai 150.000 kasus. Karena kasus kematian terus menaik Pemerintah memerintahkan masyarakat untuk menjaga jarak,menghindari kerumunan dan bekerja dirumah ( work from home ).

Karena menurunnya berbagai aktivitas ini berdampak pada kondisi sosial-ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat rentan dan miskin. Karena pandemi telah membuat perekonomian pada tahun tersebut anjlok. Ini terlihat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang tercatat  -2,07% pada 2020. Pada tahun sebelumnya PDB masih tumbuh hingga 5,02%.ekonomi indonesia tumbuh 369 pada 2021

Penurunan pertumbuhan ekonomi tersebut juga bisa diikuti dengan dampak ekonomi lain seperti peningkatan pengangguran. Hal ini dikarenakan saat pandemi banyak perusahaan yang terganggu. Sehingga banyak karyawan yang terpaksa dirumahkan.

Pandemi ini selain berpengaruh dalam segi ekonomi juga sangat berpengaruh dalam segi sosial . Pasalnya kita harus mengurangi bersosialisasi antar sesama karena untuk kebaikan bersama , agar mencegah terjadinya penularan virus ini agar tidak berkepanjangan . Akibatnya banyak anak yang menjadi sulit bersosialisasi,malas belajar dan lebih memilih bermain gadget.

Untuk mengatasi hal ini banyak cara untuk mencegah semakin menyebarnya virus. Selain #dirumahaja masyarakat juga perlu menjaga jarak,memakai masker,mencuci tangan pakai sabun dan selalu membawa hand sanitizer jika keluar rumah.

Pemerintah melalakukan berbagai upaya dilakukan dalam rangka mengatasi dampak pandemi Covid-19. Salah satunya adalah upaya vaksinasi. Namun, di masyarakat timbul pro kontra terkait vaksinasi tersebut. Sejumlah kalangan masyarakat menolak untuk divaksin. Oleh sebab itu, artikel ini akan menjelaskan apakah vaksinasi merupakan hak atau kewajiban bagi masyarakat.

 Vaksinasi atau imunisasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini. Meskipun tidak 100% bisa melindungi seseorang dari infeksi virus Corona, vaksin ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat COVID-19.Selain itu, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok. Hal ini penting karena ada sebagian orang yang tidak bisa divaksin karena alasan tertentu. Orang yang tidak dianjurkan untuk menerima vaksin atau tidak menjadi prioritas untuk vaksin COVID-19 antara lain anak-anak atau remaja berusia di bawah 18 tahun dan orang yang menderita penyakit tertentu, misalnya diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol. Jadi, dengan mendapatkan vaksin COVID-19, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar kita yang belum memiliki kekebalan terhadap virus Corona

Pemerintah Indonesia masih terus mengejar cakupan vaksinasi untuk seluruh masyarakat Indonesia. Vaksinasi COVID-19 sudah tembus lebih dari 100 juta orang yang mendapatkan suntikan dosis pertama. Sementara untuk dosis kedua sudah disuntikan ke lebih dari 57,5 masyarakat indonesia. Dengan demikian jumlah vaksinasi telah mencapai 157.707.427 dosis. Artinya, vaksinasi dosis pertama sudah menjangkau 48,11% masyarakat indonesia dan vaksinasi dosis kedua menjangkau 27,62% target vaksinasi 208.265.720 orang. Capaian vaksinasi tersebut dicapai berkat usaha optimal dan gotong royong dengan semua pihak terutama TNI/Polri, pemerintah daerah, BUMN dan pihak swasta yang turut membantu.

“Salah satu strategi pemerintah adalah mengupayakan ketersediaan vaksin dan mempercepat program vaksinasi sehingga semakin banyak masyarakat terlindungi,”

Banyak pembelajaran yang dapat kita pelajari dari kasus ini adalah kita harus memperhatikan kesehatan dan imun tubuh kita agar selalu tetap dalam kondisi yang fit agar terhindar dari tersebarnya virus

Seluruh masyarakat Indonesia diminta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, karena dengan vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat akan semakin banyak dan semakin cepat masyarakat terlindungi dari COVID-19.

Kabar terkini tentang virus covid19 ini , sekarang sudah agak menurun di indonesia . Walaupun sekarang virus corona sudah menurun , tetapi kita tetap jangan menganggap sepele wabah ini . Utamakan kesehatan dan patuhi protokol kesehatan agar kita tetap bisa terbebas dari virus yang mematikan ini . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar